Perubahan besar dalam manajemen sering kali menjadi momen krusial dalam sejarah suatu perusahaan. Baru-baru ini, sebuah bank di Jawa Timur melakukan perombakan total jajaran manajemen, baik di tingkat direksi maupun komisaris. Langkah strategis ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan relevansi bank dalam menghadapi tantangan yang kian kompleks di industri perbankan.
Seiring dengan perombakan manajemen ini, pergeseran posisi penting seperti Direktur Utama menjadi sorotan. Winardi Legowo diusulkan sebagai pengganti Busrul Iman. Winardi sebelumnya bekerja sebagai Regional CEO di sebuah bank terkemuka, membawa berbagai pengalaman yang diharapkan bisa memperkuat posisi Bank Jatim di pasar.
Perubahan di Tingkat Manajerial
Pergeseran ini tidak hanya terjadi di tingkat direktur utama, namun juga meluas ke posisi lainnya. Misalnya, jabatan Direktur Keuangan yang sebelumnya diisi oleh Edi Masrianto, kini akan dijabat oleh Wahyu Kusumo Wisnubroto. Perubahan ini menunjukkan adanya dorongan untuk menghadirkan pemikiran baru dalam pengelolaan keuangan bank. Salah satu risiko yang perlu diperhatikan adalah transisi ini harus berjalan mulus agar tidak mengganggu operasional bank.
Sebagai catatan, R. Arief Wicaksono juga mengalami peningkatan jabatan dari Direktur Mikro, Ritel, dan Usaha Syariah menjadi Wakil Direktur Utama. Fokus baru dalam pengelolaan mikro dan ritel diharapkan bisa memberi inovasi yang lebih besar, terutama dalam memanfaatkan potensi pasar yang terus berkembang. Opini ahli menunjukkan bahwa pengelolaan yang baik di segmen ini mampu mendongkrak profitabilitas bank secara keseluruhan.
Kehadiran Komisaris Baru dan Dampaknya Terhadap Strategi Bank
Bank Jatim juga menambah kekuatan jajaran komisarismu dengan mengangkat tiga komisaris baru. Diantara nama tersebut, Adi Sulistyawati diangkat sebagai Komisaris Utama Independen. Kehadiran komisaris independen ini sangat penting untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan bank. Mereka memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa semua keputusan yang diambil oleh manajemen sejalan dengan kepentingan pemegang saham.
Evaluasi terhadap setiap calon pejabat baru ini sangat ketat. Mereka harus melalui proses fit and proper test dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Prosedur ini bertujuan untuk menjamin kompetensi dan integritas para pemimpin di lembaga keuangan. Trust dan kredibilitas sangat penting di sektor ini, terutama dalam menjaga kepercayaan nasabah terhadap bank.
Melalui langkah ini, diharapkan bank dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan dinamika pasar yang kian kompetitif. Berbagai strategi inovatif diharapkan bisa diterapkan untuk memperkuat posisi Bank Jatim, baik dari segi layanan maupun produk yang ditawarkan kepada nasabah.
Dengan jajaran manajemen yang baru ini, Bank Jatim berkomitmen untuk memberikan kontribusi yang lebih signifikan terhadap perekonomian daerah. Langkah-langkah proaktif akan terus dilakukan untuk memastikan bahwa bank ini tetap relevan dan mampu bersaing di pasar yang penuh tantangan ini.
DEWAN KOMISARIS
Komisaris Utama Independen: Adi Sulistyawati
Komisaris Independen: Astri Agung Putra
Komisaris Independen: Nurul Ghufron
DEWAN DIREKSI
Direktur Utama: Winardi Legowo
Wakil Direktur Utama: R. Arief Wicaksono
Direktur Mikro, Ritel, dan Usaha Syariah: Tonny Prasetyo
Direktur Keuangan, Treasury, & Global Service: Wahyu Kusumo Wisnubroto
Direktur IT, Digital, dan Operasional: Wiweko Probojakti
Direktur Manajemen Risiko: Wiyoga Adhiarma Aji
(Rahmat Fiansyah)