www.lacakberita.id – PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) berhasil mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp732,65 miliar pada Semester I-2025. Dalam kondisi industri konstruksi yang penuh tantangan, WSBP terus melanjutkan upayanya untuk menjaga keberlanjutan operasional serta memperkuat fondasi bisnis yang kokoh.
Dari keseluruhan pendapatan tersebut, segmen Precast masih menjadi penyumbang utama dengan kontribusi sebesar 47,2 persen. Sementara segmen Readymix & Quarry menyusul dengan porsi 29,1 persen, dan Jasa Konstruksi mencatatkan 23,7 persen dari total pendapatan.
WSBP juga melihat adanya peningkatan produktivitas di seluruh pabrik Precast, yang berkontribusi positif terhadap efisiensi biaya. Hal ini dapat dilihat dari penurunan beban Non-Contributing Plant (NCP) yang mencapai 61,30 persen, atau setara dengan Rp17,74 miliar.
Peningkatan kapasitas produksi menjadi salah satu faktor utama dalam mempertahankan daya saing serta profitabilitas perusahaan. Usaha ini mencerminkan komitmen WSBP untuk menghadapi dinamika pasar yang terus berubah.
Peran Segmen Precast dalam Struktur Pendapatan WSBP
Segmen Precast merupakan pilar utama yang mendukung pertumbuhan pendapatan WSBP. Dengan kontribusi sebesar 47,2 persen, segmen ini menunjukkan ketahanan yang signifikan di tengah fluktuasi ekonomi.
Peningkatan permintaan untuk produk precast juga dipengaruhi oleh proyek-proyek infrastruktur yang terus digalakkan di Indonesia. Hal ini mencerminkan optimisme pasar terhadap kebutuhan konstruksi yang terus berkembang.
WSBP telah menerapkan beberapa strategi untuk meningkatkan kinerja segmen ini. Investasi yang dilakukan pada teknologi dan pelatihan karyawan menjadi kunci dalam mencapai produktivitas yang lebih tinggi.
Inovasi dan Transformasi dalam Proses Operasional
Transformasi operasional yang dilakukan oleh WSBP selama beberapa tahun terakhir memberikan hasil yang positif. Peningkatan dalam inovasi teknologi dan sistem manajemen produksi menjadi fokus utama perusahaan.
Pihak manajemen WSBP menjelaskan bahwa efisiensi biaya adalah salah satu hasil dari penerapan strategi ini. Dengan terus mengoptimalisasi proses produksi, WSBP mampu menawarkan produk berkualitas tinggi.
Langkah-langkah perbaikan yang dilakukan di bidang pemeliharaan aset juga berkontribusi pada penurunan biaya. Hal ini membantu perusahaan dalam menjaga daya saing di pasar yang kompetitif.
Kinerja Keuangan dan Strategi Pengendalian Biaya WSBP
WSBP melaporkan laba kotor sebesar Rp131,50 miliar dengan gross profit margin (GPM) yang mencapai 17,95 persen. Hasil ini mencerminkan kesuksesan perusahaan dalam menerapkan inisiatif efisiensi biaya.
Salah satu langkah yang diambil adalah mengurangi Beban Umum dan Administrasi (BUA) menjadi Rp191,85 miliar hingga Juni 2025. Penurunan BUA sebesar 18,91 persen secara tahunan menggambarkan efektivitas strategi pengendalian biaya yang diterapkan.
Strategi tersebut tidak hanya berfokus pada pendapatan utama, tetapi juga mencakup pendapatan dari sumber lain. WSBP mencatatkan pendapatan lain-lain sebesar Rp34,09 miliar, yang sebagian besar berasal dari penjualan aset non-produktif yang tidak lagi digunakan.