www.lacakberita.id – Pembiayaan yang diberikan oleh PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dalam sektor halal menunjukkan angka yang mencolok dengan total mencapai Rp24,015 miliar pada Maret 2025. Angka tersebut merupakan 8,36 persen dari keseluruhan pembiayaan yang dikeluarkan oleh BSI dan menegaskan komitmen mereka terhadap pengembangan ekonomi halal di Indonesia.
Sejumlah sektor ekonomi halal yang mendapatkan dukungan dari BSI meliputi makanan dan minuman, fesyen, serta farmasi dan kosmetik. Pemberian pembiayaan ini bertujuan untuk memperkuat pertumbuhan UMKM di Indonesia yang belakangan semakin menunjukkan potensi besar dalam kontribusi terhadap perekonomian nasional.
BSI juga telah menyalurkan dana kepada lebih dari 380 ribu UMKM dengan total pembiayaan sebesar Rp49,3 triliun. Dukungan yang diberikan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan sektor UMKM yang turut berperan penting dalam pemulihan ekonomi pascapandemi.
Anton Sukarna, Direktur Sales & Distribution BSI, menegaskan bahwa perusahaan berkomitmen untuk memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar dalam ekosistem halal. Dalam rangka mendukung sektor UMKM, BSI memfasilitasi partisipasi lebih dari 100 UMKM makanan dan minuman dalam acara BSI International Expo 2025.
Event ini diharapkan menjadi jembatan untuk mempertemukan pelaku UMKM dengan berbagai potensi bisnis dalam dua arah, yaitu business to business (B2B) dan business to consumer (B2C). Dengan target pengunjung diperkirakan mencapai 50 ribu orang, acara ini bertujuan untuk memberikan akses lebih luas kepada UMKM untuk memperkenalkan produk mereka.
Pentingnya Dukungan Terhadap Sektor UMKM di Indonesia
Peran UMKM sangat vital dalam menunjang pertumbuhan ekonomi Indonesia, karena sektor ini mampu menciptakan lapangan kerja dan mendukung pertumbuhan inklusif. Dengan adanya pembiayaan yang tepat, UMKM dapat berinovasi dan meningkatkan daya saing di kancah domestik maupun internasional.
Seiring dengan meningkatnya permintaan terhadap produk halal, BSI melihat peluang besar untuk mendukung UMKM di sektor ini. Pembiayaan di sektor halal bukan hanya tentang memberikan uang, tetapi juga mencakup pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan para pelaku UMKM.
BSI berupaya untuk mengembangkan ekosistem yang mendukung UMKM agar mampu bersaing di pasar global. Pendekatan yang holistik ini diharapkan dapat menjawab tantangan yang dihadapi oleh UMKM, baik dalam hal akses pasar maupun keterbatasan modal.
Selain itu, kegiatan seperti BSI International Expo juga menjadi platform untuk mempromosikan produk halal Indonesia. Event semacam ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi UMKM untuk menunjukkan produk mereka, tetapi juga membuka jalur dialog antara pelaku industri dan konsumen.
Strategi BSI dalam Mengembangkan Ekonomi Halal di Tanah Air
Strategi yang diterapkan oleh BSI berfokus pada pengembangan ekosistem halal secara menyeluruh. Tidak hanya menyediakan pembiayaan, tetapi juga menciptakan jaringan yang memudahkan UMKM untuk menemukan mitra bisnis yang sesuai. Ini penting agar bisnis UMKM dapat bertumbuh secara berkelanjutan.
BSI juga aktif dalam memberikan pelatihan dan literasi keuangan kepada pelaku UMKM. Dengan pengetahuan yang baik tentang manajemen keuangan, diharapkan mereka dapat mengelola dana yang diberikan dengan lebih efektif dan efisien. Hal ini pada akhirnya akan berkontribusi terhadap stabilitas usaha.
Dalam memasarkan produk halal, BSI mendorong UMKM untuk mengedepankan kualitas dan sertifikasi halal yang sesuai standar. Ini juga akan membuka jalan bagi mereka untuk merambah pasar internasional, di mana permintaan akan produk halal terus meningkat di berbagai negara.
BSI berkomitmen untuk terus mengembangkan inovasi dalam layanan perbankan mereka bagi sektor UMKM. Penyesuaian produk dan layanan yang lebih fleksibel juga dilakukan agar lebih sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik UMKM yang beragam.
Kesimpulan dan Harapan untuk Masa Depan Ekonomi Halal
Pembiayaan sektor halal yang dikeluarkan oleh BSI mencerminkan dedikasi yang kuat untuk mengembangkan ekonomi halal di Indonesia. Dengan dukungan penuh kepada UMKM, BSI berusaha membangun ekosistem yang berkelanjutan dan inklusif.
Event seperti BSI International Expo diharapkan dapat menjadi ajang bagi UMKM untuk beradaptasi dan berinovasi dalam menghadapi tantangan pasar. Program-program pengembangan kemampuan harus terus dijalankan agar UMKM dapat bertahan dan berkembang di tengah persaingan global.
Kedepannya, diharapkan semua pihak dapat bersinergi untuk mengoptimalkan potensi UMKM di sektor halal. Komitmen BSI dalam menyediakan pembiayaan dan dukungan lainnya menjadi contoh positif yang perlu dicontoh oleh institusi lain.
Dengan mengedepankan prinsip syariah dan keberlanjutan, masa depan ekonomi halal di Indonesia memiliki prospek yang cerah. Melalui kolaborasi yang erat antara sektor keuangan, UMKM, dan pemerintah, pencapaian tujuan ekonomi yang lebih inklusif semakin mendekati kenyataan.