www.lacakberita.id –
Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent, mengungkapkan prediksi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga acuannya paling lambat pada September 2025. Dalam wawancara, Bessent menjelaskan bahwa langkah tersebut diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi tanpa memicu inflasi yang tidak terkendali.
Bessent menekankan pentingnya menciptakan fondasi yang kuat bagi perekonomian. Ia menyebutkan bahwa penurunan suku bunga bisa menjadi alat yang efektif untuk mencapai tujuan itu, asalkan tidak memberikan dampak negatif terhadap inflasi.
Melalui pernyataannya, jelas terlihat ketidakpuasan Bessent terhadap keputusan The Fed yang belum mengambil langkah penurunan suku bunga. Ia menggarisbawahi bahwa situasi ekonomi saat ini sudah mendukung pelonggaran kebijakan moneter.
Analisis Terhadap Kebijakan Moneter Federal Reserve di Masa Depan
Dalam pandangan Bessent, keputusan The Fed untuk tidak segera memangkas suku bunga merupakan langkah yang perlu dipertimbangkan ulang. Ia percaya bahwa dengan kondisi inflasi yang belum menunjukkan tanda-tanda meningkat, pemangkasan suku bunga bisa menjadi opsi yang lebih realistis.
Salah satu argumen yang diajukan Bessent untuk mendukung pandangannya adalah masih rendahnya tingkat inflasi di negara tersebut. Ia menegaskan bahwa penurunan suku bunga tidak seharusnya ditunda lebih lama lagi, mengingat tantangan yang dihadapi ekonom saat ini.
Di sisi lain, Bessent juga mencermati tren ekonomi global yang bisa berdampak pada kebijakan The Fed. Jika negara-negara lain juga menurunkan suku bunga, maka AS mungkin harus mengikuti langkah tersebut agar tetap kompetitif di pasar internasional.
Risiko Inflasi dan Efeknya Terhadap Ekonomi
Bessent menyatakan bahwa risiko munculnya inflasi dari penurunan suku bunga saat ini dianggap rendah. Ia menilai bahwa kemungkinan adanya lonjakan inflasi bersifat sementara dan tidak cukup kuat untuk dijadikan alasan untuk mempertahankan suku bunga.
Lebih lanjut, Bessent menekankan bahwa keputusan untuk memangkas suku bunga harus didasarkan pada data nyata, bukan asumsi. Ia percaya bahwa pelonggaran kebijakan moneter dapat membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi tanpa menciptakan konsekuensi negatif yang berarti.
Scott Bessent juga menambahkan bahwa situasi ini menuntut pemikiran yang mencerminkan realitas ekonomi saat ini. Penting bagi para pembuat kebijakan untuk memahami bahwa kondisi pasar yang fluktuatif memerlukan respons yang fleksibel dan adaptif.
Persepsi Pasar Terhadap Kebijakan Suku Bunga
Pasar secara umum merespons harapan akan pemangkasan suku bunga dengan optimisme. Jika Federal Reserve memangkas suku bunga, maka akan ada dampak positif terhadap likuiditas dan daya beli masyarakat.
Kenaikan likuiditas dapat mendorong proyek investasi baru, yang pada gilirannya dapat meningkatkan lapangan kerja dan merangkitkan pertumbuhan ekonomi. Pengusaha dan konsumen sering kali merasa lebih percaya diri ketika ada kepastian dari kebijakan moneter.
Akan tetapi, ada juga kekhawatiran mengenai efek jangka panjang dari pemangkasan suku bunga tersebut. Beberapa analis mengingatkan bahwa kebijakan yang terlalu longgar bisa menyebabkan ketidakstabilan di masa depan jika tidak dikelola dengan baik.