www.lacakberita.id – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) tengah mempersiapkan langkah strategis untuk melakukan ekspor baja ke negara-negara anggota BRICS setelah Indonesia resmi bergabung dengan organisasi tersebut. Bergabungnya Indonesia menciptakan peluang baru bagi KRAS untuk memperluas jangkauan di pasar baja global.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko KRAS, Daniel Fitzgerald Liman, menjelaskan bahwa keanggotaan Indonesia dalam BRICS membuka peluang kolaborasi yang lebih luas. Dengan begitu, KRAS dapat mengoptimalkan pengembangan industri baja melalui kerja sama dengan negara-negara anggota BRICS.
“Kami melihat potensi besar dalam pengembangan industri baja serta penyediaan bahan baku,” ujar Daniel pada Paparan Publik Insidentil yang berlangsung pada Sabtu (12/7/2025). Dengan visi jangka panjang, perusahaan berkomitmen untuk menciptakan hubungan yang saling menguntungkan dengan negara-negara tersebut.
Di samping itu, KRAS juga memfokuskan perhatian pada pemulihan fasilitas produksi hot strip mill pada tahun 2025. Proses pemulihan ini telah berlangsung selama hampir dua tahun dan saat ini sedang memasuki fase ramp-up.
Strategi Ekspansi Krakatau Steel ke Pasar Global
Langkah KRAS untuk melakukan ekspor baja ke negara-negara BRICS merupakan bagian dari strategi ekspansi yang lebih besar. Perusahaan berupaya untuk menjadikan diri sebagai pemain kunci dalam industri baja di tingkat global.
Dengan bergabungnya Indonesia dalam BRICS, KRAS memiliki akses lebih luas untuk berinteraksi dengan pasar yang berpotensi besar. Hal ini memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk meningkatkan volume produksi dan penjualannya ke negara-negara yang tergabung dalam kelompok tersebut.
Untuk mendapatkan keuntungan kompetitif, KRAS juga berencana untuk melakukan inovasi produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar internasional. Dengan pendekatan ini, perusahaan berharap dapat memenuhi permintaan yang beragam dari berbagai negara yang berada dalam lingkup BRICS.
Pemulihan Fasilitas Produksi Kunci di Krakatau Steel
Pemulihan fasilitas produksi hot strip mill yang menjadi fokus KRAS pada tahun 2025 adalah langkah penting. Fasilitas ini dikenal vital karena berfungsi untuk memproduksi baja berkualitas tinggi yang dibutuhkan dalam berbagai sektor industri.
Saat ini, KRAS telah menjalani proses uji coba untuk memastikan ketersediaan peralatan dan hasil produk yang optimal. Uji coba ini bertujuan untuk menilai kemampuan produksi dan kualitas baja yang dihasilkan sebelum memulai tahapan produksi secara penuh.
Dengan pemulihan yang matang, KRAS berharap dapat meningkatkan efisiensi operasional dan menurunkan biaya produksi, sehingga memberikan nilai lebih bagi para pemangku kepentingan. Ini adalah bagian dari langkah berkelanjutan untuk memperkuat posisi perusahaan di pasar domestik dan internasional.
Potensi Kerjasama dengan Negara-negara BRICS
Kolaborasi dengan negara-negara BRICS menawarkan KRAS berbagai peluang pengembangan yang menarik. Negara-negara anggota tersebut memiliki kebutuhan yang bervariasi dalam sektor industri, termasuk baja dan material konstruksi lainnya.
Kerja sama dalam penyediaan bahan baku juga menjadi fokus utama, mengingat kebutuhan industri yang terus meningkat. Dengan menjalin hubungan baik, KRAS berpeluang voor memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan industri di negara-negara tersebut.
Sebagai bagian dari upaya ini, KRAS akan menggali lebih dalam potensi setiap negara anggota BRICS untuk meraih kesepakatan yang saling menguntungkan. Harapannya, setiap kolaborasi ini dapat mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan dan saling menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat.