Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyatakan optimisme mereka terhadap potensi penjualan mobil domestik yang dapat mencapai 3 juta unit per tahun. Namun, untuk mencapai angka tersebut, ada sejumlah tantangan yang perlu diatasi.
Sejak 2013, penjualan mobil di Indonesia stagnan di angka 1 juta unit per tahun. Fenomena ini banyak disebabkan oleh meningkatnya harga kendaraan tanpa diimbangi dengan peningkatan pendapatan masyarakat, khususnya bagi kelas menengah.
Peluang di Pasar Mobil Bekas
Salah satu aspek yang menarik adalah pertumbuhan pasar mobil bekas yang terus meningkat. Pada tahun lalu, tercatat sebanyak 2 juta unit kendaraan roda empat bekas berpindah tangan, menunjukkan potensi besar bagi industri otomotif.
“Sebenarnya pasar kita bisa mencapai 3 juta unit. Saat ini, dua juta unit di antaranya berada di pasar mobil bekas. Jika kita mampu mengalihkannya ke pasar mobil baru, maka industri otomotif dapat berkembang pesat. Kita dapat bersaing dengan pasar otomotif di Meksiko,” ungkap Sekretaris Gaikindo, Kukuh Kumara, dalam sebuah diskusi di Jakarta.
Strategi untuk Meningkatkan Penjualan Mobil Baru
Dalam rangka meningkatkan penjualan mobil baru, Kukuh mencatat pentingnya untuk memperluas kapasitas produksi di sektor industri otomotif. Ini bisa dilakukan dengan melalui ekspansi pabrik atau membangun fasilitas baru, yang secara tidak langsung akan membawa dampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja di Indonesia.
Dengan langkah-langkah strategis ini, industri otomotif di tanah air memiliki peluang besar untuk mengoptimalkan potensi pasar, serta memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Kesuksesan di sektor ini tidak hanya akan memberikan keuntungan bagi produsen, tetapi juga bagi konsumen melalui penyediaan lebih banyak pilihan kendaraan yang terjangkau.
Secara keseluruhan, untuk mencapai sasaran penjualan yang ambisius ini, kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta sangatlah diperlukan. Dukungan dari kebijakan yang memudahkan penyediaan akses terhadap kendaraan baru akan menjadi kunci dalam memobilisasi pasar dan menggerakkan pertumbuhan industri otomotif Indonesia ke depan.