Pertemuan bilateral antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Wakil Menteri Perdagangan Chile menjadi momen penting dalam memperkuat kerja sama ekonomi. Dihadiri di Paris dalam konteks Pertemuan Tingkat Menteri OECD 2025, diskusi ini bukan hanya memperingati enam dekade hubungan diplomatik, tetapi juga mengupayakan kolaborasi internasional yang lebih mendalam.
Pada tahun ini, hubungan antara Indonesia dan Chile merayakan 60 tahun kerjasama, menandakan pentingnya kelanjutan dialog dan inisiatif bersama. Komitmen kedua negara dalam memperkuat kerjasama di berbagai sektor, termasuk ekonomi, sangat diharapkan dapat membawa hasil yang nyata bagi masyarakat kedua negara.
Memperkuat Kolaborasi Ekonomi Internasional
Selama pertemuan ini, beberapa isu strategis dibahas, termasuk dukungan Chile terhadap keinginan Indonesia untuk turut bergabung dalam Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP). Menyusul langkah ini, Indonesia berharap dapat memperdalam integrasi ekonomi di kawasan Indo-Pasifik. Penyampaian questionnaire yang telah dilakukan pada 12 Mei 2025 kepada Selandia Baru, selaku negara penyimpan, menunjukkan keseriusan Indonesia dalam menyongsong keanggotaan penuh di CPTPP pada tahun 2027.
Melalui kerjasama ini, Indonesia melihat nilai tambah yang dapat diberikan oleh CPTPP sebagai blok perdagangan modern, mengingat pentingnya memperkuat ketahanan rantai pasok di kawasan. Status tersedianya akses yang lebih baik ke pasar-pasar di kawasan ini diyakini akan berdampak positif bagi perekonomian Indonesia.
Aksesi Indonesia ke Organisasi Internasional
Selain isu perdagangan, pertemuan ini juga membahas proses aksesi Indonesia ke organisasi internasional, termasuk OECD. Dengan telah menyerahkannya Initial Memorandum dalam waktu singkat, Indonesia menunjukkan komitmennya untuk memenuhi standar yang ditetapkan. Salah satu harapan terbesar adalah proses aksesi dapat diselesaikan dalam tiga tahun mendatang.
Pengalaman Chile yang berhasil menyelesaikan proses aksesi dalam waktu yang relatif cepat menjadi referensi berharga bagi Indonesia. Dukungan yang diberikan Chile selama proses ini juga menjadi langkah positif dalam membangun hubungan yang lebih erat dan saling menguntungkan.
Keberadaan Chile dalam kerangka Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) diharapkan dapat memperkuat konektivitas antara RCEP dan CPTPP, membuka peluang lebih luas bagi peningkatan perdagangan dan investasi antara Asia dan Amerika Latin.
Secara keseluruhan, pertemuan ini menandai sebuah langkah maju yang signifikan dalam hubungan bilateral, dengan harapan kolaborasi yang dijalin dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di kedua negara.